Selasa, 17 Januari 2017

Tips Merawat Anakan Burung Kenari


Tips Merawat Anakan Burung Kenari Setelah Menetas



Tips merawat anakan burung kenari setelah menetas – Dalam usaha ternak kenari pastinya kalian harus mengetahui hal-hal yang berkaitan dengan perawatannya, baik itu saat masih anakan atau sudah dewasa. Khusus untuk anakannya tak jarang yang masih bingung cara merawatnya, apalagi saat baru menetas. Sebenarnya untuk merawat anakan burung kenari pada awal menetas itu bukanlah hal yang menyulitkan karena pada dasarnya saat setelah menetas itu yang mengurusinya masih tetap induknya, kita sebagai pemilik burung tersebut hanya selalu siap dalam menyediakan apa yang dibutuhkan indukan tersebut untuk merawat anakannya, salah satunya adalah pakannya, baca juga artikel tentang merawat kenari biar selalu gacor.
Pada umumnya, telur kenari yang dierami induknya tersebut akan menetas setelah kurang lebih 14 hari, pada saat itulah kita wajib memenuhi kebutuhan akan pakan yang bernutrisi hingga telur itu menetas dan indukan melolohkan pakannya kepada anaknya tersebut. Pakan yang bernutrisi cukup memang diperlukan untuk anakan kenari karena mereka membutuhkan asupan nutrisi yang cukup untuk masa pertumbuhannya, nah lalu bagaimana langkah merawat anakan burung kenari yang baik? bila kalian masih belum begitu tahu tentang tata caranya maka bisa melihatnya dibawah ini.
Setelah telur yang dierami indukan kenari selama 14 hari menetas, biasanya dalam tempo 1 jam sekali indukan tersebut akan keluar sarang untuk mencai pakan anaknya, namuan disini yang bertugas mencari pakan biasanya kenari jantan sedangkan yang betina bertugas dalam melolohkan ke anaknya, disinilah kita harus menyediakan pakan yang bernutrisi untuk anak kenari tersebut, ada 2 pakan yang bagus untuk anakan kenari tersebut dalam memenuhi kebutuhan nutrisinya, diantaranya :

Kuning telur

Kuning telur memang sangat baik diberikan untuk anakan burung karena mengandung gizi yang tepat dan baik untuk anakan kenari, lalu sebaiknya kuning telur tersebut berasal dari telur puyuh, kenapa demikian? karena kuning telur puyuh memiliki ukuran yang kecil sehingga pas bila diberikan untuk anakan, selain itu kandungan gizinya juga pas yang baik untuk burung. Disini yang perlu kalian ingat adalah jangan sampai telat dalam menyediakan kuning telur tersebut karena induk tersebut akan setiap saat mencari pakan untuk anaknya.

Kecambah

Pakan yang kedua ini adalah kecambah, selain kuning telur, kecambah ini juga dinilai bagus untuk diberikan kepada anakan kenari karena mengandung gizi yang mendukung kesehatan serta perkembangan anakan kenari, kecambah ini bisa berupa biji sawi, canary seed dan miled putih.
Nah kedua pakan tersebut bisa kalian pilih mana yang menurut kalian tepat, namun sebaiknya kedua pakan tersebut diberikan secara bersamaan agar saling melengkapi. Demikianlah informais tentang merawat anakan burung kenari, semoga informasi ini dapat berguna dan bermanfaat untuk kalian semua, sekian dari saya dan terima kasih.
Sumber : Deniarko.2015.Tips Merawat Anakan Burung Kenari Setelah Menetas.http://www.infopeternakan.com/tips-merawat-anakan-burung-kenari-setelah-menetas.html/tips-merawat-anakan-burung-kenari-setelah-menetas. Diakses pada tanggal 18 Januari 2017

Yuk Ketahui Manfaat Kunyit Untuk Kesehatan Ayam


Berbagai Manfaat Kunyit Untuk Kesehatan Ayam


Berbagai manfaat kunyit untuk kesehatan ayam – Bagi kalian penggemar ayam terutama ayam aduan pastinya sering mengalami masalah kesehatan terhadap ayam kalian, masalah kesehatan tersebut terjadi karena berbagai faktor seperti terserang penyakit atau karena terluka setelah diadu, untuk mengatasi masalah itu semua tak jarang orang yang menggunakan obat yang tidak alami melainkan membelinya ditoko namun apakah kalian tahu dampak yang akan terjadi pada ayam bila mengkonsumsi obat tersebut?? padahal untuk mengatasi masalah tersebut sebenarnya ada banyak cara alami yang bisa dilakukan, bahkan cara alami tersebut bisa dibilang tanpa efek samping yang bisa merugikan ayam itu sendiri, salah satu cara yang bisa dilakukan ialah memberikan kunyit kepada ayam yang sedang terkena masalah kesehatan. Manfaat kunyit untuk ayam itu sebenarnya sangat banyak, selain sebagai obat luar juga bisa sebagai obat dalam, baca juga artikel tentang cara membuat pakan alternatif ayam.
Manfaat kunyit untuk ayam itu sangat besar selain tanpa efek samping, pemberian kunyit ini juga bisa menekan biaya sebab kunyit ini merupakan bahan tradisional yang murah serta mudah didapatkan, apalagi bila kalian memiliki pohonnya sendiri pasti biaya yang dikeluarkan akan semakin hemat. Mungkin sebagian dari kalian sudah tahu manfaatnya untuk ayam atau bahkan sudah mencoba memberikannya untuk ayam namun bila kalian yang belum tahu manfaat apa saja yang terkandung dalam kunyit ini bisa melihatnya dibawah ini.

Berbagai manfaat kunyit untuk kesehatan ayam

Sebagai obat dalam

  • Dapat mendinginkan tubuh ayam saat ayam mengalami panas dalam atau saat kondisi tubuhnya panas.
  • Dapat membantu ayam dalam mengeluarkan gas berlebih dalam usus atau masuk angin.
  • Dapat menghentikan pendarahan pada ayam dan juga mencegah penggumpalan darah dalam tubuh.

Sebagai obat luar

  • Dapat digunakan untuk mengobati ayam yang terluka atau mengalami pembekakan setelah diadu.
  • Dapat untuk mempertebal kulit aya sehingga kebal dari gigitan serangga dengan cara dicampur dengan gambir dan kapur sirih kemudian cairannya dituangkan kesekujur tubuh ayam.
  • Dapat mengobati mata ayam yang bengkak dengan cara meneteskan cairan air kunyit ke mata ayam yang sedang bengkak.
  • Dapat mengobati ayam yang berair atau sedang pilek dengan cara membersihkan cairan pilek tersebut dengan perasan air kunyit yang sudah dipanaskan.
  • Dapat mengobati ayam yang sedang terkena turun urat dengan cara merebus kunyit dan daun sereh lalu diperas dan cairannya tersebut digunakan untuk mengkompres ayam yang terkena turun urat.
Demikianlah beberapa informasi tentang Manfaat kunyit untuk ayam, semoga informasi ini bisa berguna dan bermanfaat untuk kalian semua, sekian dari saya dan terima kasih.
Sumber : Deniarko.2015.Berbagai Manfaat Kunyit Untuk Kesehatan Ayam.https://www.blogger.com/blogger.g?blogID=1947276302233577122#editor/target=post;postID=843826198106461268.Diakses pada tanggal 18 Januari 2017

Yukk Simak Bagaimana Membuat Pakan Alternatif Ayam Kampung


Cara membuat pakan alternatif untuk ayam kampung


Cara membuat pakan alternatif untuk ayam kampung
img by @disnak.jabarprov.go.id
Cara membuat pakan alternatif untuk ayam kampung – Pakan ayam menjadi salah satu masalah bagi para peternak ayam kampung sebab harga pakan yang kadang melambung tinggi yang tidak diimbangi kenaikan harga ayam akan mengakibatkan kerugian bagi para peternak ayam, untuk mengakalinya biasanya para peternak meramu pakan alternatif ayam kampung untuk menekan biaya pakan yang menjadi permasalahan tersebut dan cara ini bisa dibilang efektif sebab selain bisa menekan biaya pakan, pemberian pakan alternatif ini juga bisa meningkatkan produktifitas telur ayam kampung, baca juga artikel tentang menambah nafsu makan ayam kampung.
Dalam membuat pakan alternatif ayam kampung ini diperlukan bahan-bahan utama serta bahan tambahan yang menjadi kunci untuk menekan biaya pakan untuk ayam kampung, bahan-bahan yang digunakan ini saya kira tidak terlalu sulit untuk ditemukan sebab saya yakin bahan tersebut bisa mudah ditemukan ditempat kalian, untuk selengkapnya mengenai bahan yang digunakan bisa melihatnya dibawah ini.

Cara membuat pakan alternatif untuk ayam kampung

  • Pohon talas

Saya kira bahan ini pasti mudah ditemukan didaerah kalian karena hampir disetiap daerah pasti ada bahan yang satu ini, untuk pohon talas ini dapat digunakan umbinya saja, daun dan tangkainya saja atau bisa juga mengkombinasikannya, itu menurut selera kalian saja.
  • Beras dolog atau catu

Beras jenis ini yang akan digunakan untuk membuat pakan alternatif sebab harganya relatif lebih murah ketimbang beras pada umumnya.
  • Dedak bekatul

Untuk dedak bekatul ini sendiri bisa kalian pakai dedak dengan kualitas sedang ataupun yang bagus, maksud dari dedak berkualitas sedang adalah dedak yang tidak terlalu halus atau kasar.
  • Tepung tulang

Tulang tepung atau tepung cangkang keong ini sebenarnya tidak wajib dicampurkan, namun untuk memberikan nutrisi lebih pada pakan yang akan diramu ada baiknya mencampurkannya supaya kebutuhan akan nutrisi bisa terjaga.
Setelah semua bahan yang akan dipergunakan sudah siap makan sekarang adalah meramu bahan-bahan tersebut supaya bisa dikonsumsi oleh ayam kampung, berikut langkahnya :
  1. Cincang umbi talas atau daunnya sampai ukuran kecil atau kurang lebihnya berukuran 1 cm.
  2. Setelah umbi talas sudah dicincang lalu campurkan semua bahan seperti beras dolog, dedak, serta tepung tulang menjadi satu lalu tambahkan air secukupnya dan kemudian direbus sampai semua bahan hancur dan tercampur rata.
  3. Oh iya sebelum mencampur semua bahan tersebut kalian harus memperhatikan takarannya, untuk membuat pakan seberat 2 kg, kalian harus mencampurkan 1 kg umbi talas, ½ kg beras, ½ kg dedak dan untuk tepung tulangnya sendiri berikan sebanyak 1 sendok makan saja atau menurut selera kalian.
  4. Bila pakan sudah tercampur rata lalu angkat dan didinginkan, bila sudah dingin siap diberikan pada ayam kampung.
Pemberian pakan alternatif ini bisa dibilang lumayan karena selain bisa meningkatkan produktifitas telur juga bisa menekan biaya pakan hingga 50 %, namun ada kendala dari pakan alternatif ini yaitu soal adaptasi sebab ayam yang belum terbiasa dengan pakan ini kemungkinan tidak mau memakannya namun lama-lama ayam tersebut pasti akan terbiasa dan mau tak mau harus memakannya.
Demikianlah informasi tentang pakan alternatif ayam kampung, semoga informasi ini bisa berguna dan bermanfaat untuk kalian semua, sekian dari saya dan terima kasih.
Sumber : Deniarko.2015.Cara Membuat Pakan Alternatif Untuk Ayam Kampung.http://www.infopeternakan.com/cara-membuat-pakan-alternatif-untuk-ayam-kampung.html.Diakses pada tanggal 18 Januari 2017

Kenali Penyakit Pada Kambing Kita

Berbagai Jenis Penyakit Yang Bisa Menyerang Kambing Serta Gejalanya






Berbagai Jenis Penyakit yang Bisa menyerang kambing serta Gejalanya – Kambing merupakan salah satu hewan ternak yang banyak dibudidayakan oleh para masyarakat, usaha kambing sendiri bisa dibilang cukup menjanjikan karena banyak yang membutuhkan daging kambing itu sendiri, apalagi pas Hari Raya Qurban pasti banyak yang mencari hewan ini dan bahkan harganya pun bisa naik melejit, maka tidak heran banyak masyarakat yang menernaknya. Namun bagaimanapun juga kambing itu makhluk hidup dan pasti punya yang namanya penyakit yang bisa menyerang, jenis penyakit kambing sendiri ada bermacam-macam dari yang biasa sampai yang kronis yang bisa membuat kematian dan berikut saya akan memberikan informasi tentang berbagai penyakit yang bisa menyerang kambing.

Berbagai Jenis Penyakit yang Bisa menyerang kambing serta Gejalanya


Penyakit Cacingan

Penyakit cacingan merupakan salah satu jenis penyakit kambing yang memiliki gejala kambing susah saat buang kotoran, kotoran yang dikeluarkan pada awalnya keras lalu kemudian lunak dan akhirnya mencret, yang mengakibatkab bulu disekitaran anus menjadi kotor, Selain itu, perut kambing terlihat lebih besar, bulunya terlihat kasar dan juga kambing terlihat lesu.

Penyakit Mencret atau diare

Gejala dari penyakit ini ialah Feses menjadi lembek sampai cair dan kadang-kadang mengeluarkan darah atau ada zat lain yang menyertainya seperti selusus, cacing, dan lain-lain.

Penyakit Pink Eye

Gejalanya Mata dari kambing itu berair, matanya terlihat memerah, kelopak matanya terlihat bengkak dan cenderung menjulingkan mata untuk menghindari sinar matahari.

Penyakit Belatungan ( MYASIS )

Gejalanya ialah terdapat Belatung yang terlihat bergerakpada bagian yang sedang luka, Bila belatungan pada kaki atau teracak maka kambing terlihat pincang.

Penyakit Kembung

Gejalanya ialah diam serta nafsu makan berkurang, terlihat sesak nafas, sisi perut bagian kiri mengembung atau menonjol, dan apabila ditepuk bersuara seperti drum.

Penyakit ACIDOSIS (Asam berlebih dalam darah)

Gejalanya ialah perut terlihat kembung (bloat), tidak nafsu makan, mencret atau diare berat, nampak dehidrasi, giginya bekertak, hewan terlihat lemah, goyah dan sulit untuk mampu berdiri.

Penyakit SCABIES (KUDIS)

Gejalanya terdapat kerak pada permukaan kulit, kambing selalu menggesekan bagian kulit yang terserang kudis, bulunya rontok, kulitnya menjadi lebih tebal dan kaku, pada kasus yang berat bagian muka dan mulut yang berwarna kemerahan atau mengering.

Penyakit Pneumonia

Gejala dari penyakit ini ialah kambing terlihat demam, keluar ingus dari hidung, batuk-batuk dan terlihat sesak nafas, bila sudah parah kambing tidak akan bergerak karena paru-parunya sakit.

Penyakit Mastitis

Gejala yang timbul dari penyakit ini ialah terlihat Demam dan susu tubuh meningkat, ternak kelihatan kesakitan bila ambingnya disentuh dan putting terlihat membengkak.

Penyakit Keracunan Tanaman

Gejala yang tibul dari penyakit ini bisa mati mendadak dengan mengeluarkan busa pada mulutnya, selaput lendir terlihat kebiruan, kulit atau eksim mengelupas serta terjadi pendarahan.

Penyakit Antraks

Gejalanya ialah terlihat demam tinggi, badan terlihat lemah, dan tubuhnya gemetaran, pernafasan terganggu, kelenjar dada terlihat membengkak. Dan juga leher, alat kelamin, dan badan dipenuhi bisul.
Terkadang juga terlihat darah yang keluar dari lubang hidung, telinga, mulut, anus, atau alat vital lain.
Lalu kotorannya terlihat cair dan sering bercampur darah.

Penyakit Prolapsus Uteri

Penyakit ini biasanya diakibatkan oleh berbagai macam sebab seperti anak yang terlalu besar, merejan yang terlalu lama dan terlalu lama tidak di bantu oleh tenaga medis serta manajemen pakan yang buruk.

Penyakit Radang Kuku atau Kuku Busuk

Gejalanya ialah sekitar celah kuku bengkak dan mengeluarkan cairan putih keruh, kulit kuku mengelupas, tumbuh benjolan yang menimbulkan rasa sakit, kambing pincang dan akhirnya kambing mengalami kelumpuhan.
Demikianlah beberapa jenis penyakit kambing dan juga gejala yang timbul akibat penyakit itu, semoga artikel ini bisa berguna dan bermanfaat bagi kalian yang sedang mencari informasi tentang penyakit kambing, sekian dan terima kasih.
Sumber : Deniarko.2015.Berbagai Penyakit Yang Bisa Menyerang Kambing Serta Gejalanya.http://www.infopeternakan.com/berbagai-jenis-penyakit-yang-bisa-menyerang-kambing-serta-gejalanya.html/berbagai-jenis-penyakit-yang-bisa-menyerang-kambing-serta-gejalanya.Diakses pada tanggal 18 Januari 2017

Kamis, 12 Januari 2017

Daun Pepaya Sebagai Pakan Tambahan Ayam

MANFAAT DAUN PEPAYA SEBAGAI PAKAN TAMBAHAN AYAM


img by @obat2alami.com
Manfaat daun pepaya sebagai pakan tambahan ayam – Bicara soal daun pepaya pastinya kalian sudah tidak asing lagi sebab pohon pepayanya sendiri mudah ditemukan disegala tempat, sebelum saya bahas tentang apa saja manfaat daun pepaya untuk ayam ada baiknya kita perlu mengetahui kandungan apa saja yang terdapat dalam daun pepaya, bila dilihat lebih dalam daun pepaya memiliki berbagai kandungan gizi diantaranya vitamin A, vitamin B1, vitamin C, kalori, protein, lemak, kalsium, karbohidrat dan masih banyak lagi, semua kandungan tersebut tentunya memiliki berbagai manfaat, salah satunya untuk ayam.

Daun pepaya memang bisa dijadikan berbagai olahan masakan yang lezat walaupun rasanya pahit, namun ada cara tertentu untuk menghilangkan rasa pahit tersebut, namun untuk ayam sendiri rasa pahit tersebut memiliki manfaat untuk kesehatan ayam, mungkin kalian yang sudah lama berkecimpung didunia peternakan pasti sedikit banyak sudah tahu tentang manfaat tersebut, namun bagi kalian yang masih belum tahu bisa mengetahuinya disini dan juga cara membuatnya supaya bisa dikonsumsi oleh ayam, baca juga artikel tentang rumput odot sebagai pakan ternak. Daun pepaya yang diberikan kepada ayam biasanya daun yang masih muda, kenapa demikian? karena daun ynag muda tersebut teksturnya belum alot sehingga mudah dicerna, berbeda dengan daun pepaya yang sudah tua pastinya akan lebih sulit dicerna dan rasanya pun sudah berbeda, untuk mengetahui apa saja manfaat daun pepaya untuk ayam bisa kalian lihat beberapa manfaatnya dibawah ini.

Manfaat daun pepaya sebagai pakan tambahan ayam
o    Sebagai jamu untuk mengatasi penyakit cacingan pada ayam.
o    Sebagai jamu untuk menambah nafsu makan ayam.
o    Sebagai jamu untuk mengatasi berbagai masalah pencernaan pada ayam.
Setelah kalian tahu apa saja manfaatnya pastinya kalian semua penasaran bagaimana memberikannya untuk ayam, nah bila kalian ingin mencobanya bisa mengikuti langkah dibawah ini.
1.      Persiapkan daun pepaya, usahakan cari daun pepaya yang masih mudah seperti apa yang sudah saya katakan diatas.
2.      Setelah kalian mendapatkannya jangan lupa untuk mencucinya sampai bersih agar kuman yang menempel pada daun tersebut bisa hilang.
3.      Setelah daun pepaya sudah bersih bisa langsung diberikan pada ayam atau jika didaerah saya istilahnya dilolohkan pada ayam.
4.      Untuk daun pepaya yang masih mudah mungkin bisa langsung diberikan namun bila daunnya sedikit tua bisa kalian lakukan cara yang lain yaitu dengan mengirisnya tipis-tipis lalu dicampurkan pada ransum pakan ayam kalian kemudian diberikan kepada ayam.
5.      Pemberian daun pepaya ini sebaiknya diberikan pada pagi hari sebelum diberikan makan utamanya atau dalam keadaan perutnya masih kosong.
6.      Untuk dosisnya sendiri terserah kalian namun sebagai gambaran saja untuk satu lembar daun pepaya muda bisa diberikan pada satu ekor ayam yang berumur 4 bulan lebih.
7.      Untuk pemberiannya sendiri ada baiknya bisa kalian berikan apabila ayam kalian mengalami beberapa masalah kesehatan seperti diatas.

Demikianlah informasi tentang manfaat daun pepaya untuk ayam, semoga informasi ini bisa berguna dan bermanfaat untuk kalian semua, sekian dari saya dan terima kasih.
                                                                                          

Sumber : Deniarko.2015.Manfaat daun pepaya sebagai pakan tambahan ayam. http://www.infopeternakan.com/manfaat-daun-pepaya-sebagai-pakan-tambahan-ayam.html.Diakses pada tanggal 12 Januari 2017


Teknologi Peternakan di Negeri Sakura


Perkembangan Teknologi Peternakan di Negeri Sakura

Jepang adalah salah satu negara yang masyarakatnya memiliki kualitas hidup yang tinggi. Tingkat konsumsi protein asal hewani sudah sangat baik, tingkat kesadaran pemerintah dan rakyat Jepang terhadap modal memajukan bangsa adalah dengan mencerdaskan SDM juga sangat baik, peningkatan SDM tidak bisa lepas dari asupan pangan asal ternak yang memiliki korelasi positif terhadap tingkat intelegensi SDM. Kesadaran ini juga didukung dengan langkah nyata dalam upaya penyediaan pangan asal ternak yang cukup dan berkualitas. Namun karena keterbatasan lahan maka produksi daging dan susu dalam negeri belum mampu swasembada sehingga Jepang pun melakukan Import dari Negara lain. Produksi daging sapi dalam negeri hanya mampu memenuhi 42% dari kebutuhan, dan produksi daging tersebut 43%nya berasal dari daging sapi wagyu.

Jenis sapi wagyu memiliki kelas terbaik dan mendominasi konsusmi daging sapi di negeri ini. Hal ini lebih disebabkan karena jenis sapi ini memiliki kualitas perlemakan / marblingyang sangat baik (hingga skala 12), dan arah konsusmi masyarakat sudah mengarah kepada kenikmatan dan kesehatan pangan. Sehingga arah program pengembangan peternakan di Jepang khususnya sapi potong pun sudah berorientasi kearah kualitas, bukan hanya kuantitas.

Secara dasar perbedaan sapi dari Negara Amerika atau Australia dengan sapi wagyu ini adalah dari cita rasa, sapi barat mengandalakan cita rasa daging sebagai otot, tetapi wagyu menyuguhkan kehalusan citarasa yang lebih abstrak, dituangkan lewat metamorfosa lemak ke minyak. Maka, dipilihlah sapi yang paling empuk dagingnya dan kurang berkembang ototnya tetapi berpotensi besar dikembangkan lemaknya. Dan perlemakan yang unggul ini lebih dominan disebabkan faktor genetikterutama pada wagyu berbulu hitam (Japanese black).  Selain itu daging sapi wagyu ini memiliki kadar lemak baik yang lebih tinggi hingga mencapai 52%.

Jepang memiliki 4 jenis sapi potong yang biasa disebut Wagyu yaitu Japanese black,Japanese brownJapanese shorthorn dan Japanese polledKeempat jenis sapi wagyutersebut memilki keunggulan dan ciri khas masing-masing. Japanese black merupakan produsen "marbled beef yang paling bagus, dengan penampilan fisik mencapai tinggi 147 cm dengan berat 720 kg untuk jantan dan tinggi 130 cm dengan BB 450 kg untuk betina. 

Berbeda halnya dengan sapi Japanese brown memilki karakter yang lebih tahan terhadap suhu tinggi dan adaptasi terhadap pakan kasarpun tinggi, tetapi kualitas daging yang dihasil rendah dibanding Javanese black, dan ferformance fisiknya mencapai tinggi 153 dengan BB 1 ton untuk jantan dan betinanya memiliki tinggi 134 cm dengan BB 600 kg.

Sapi Japanese shorthorn memiliki karakter kualitas daging yang memiliki serat tebal dan kualitas perlemakan yang rendah jika dibandingkan dengan sapi Javanese black, tetapi kelebihannya mampu memanfaatkan pakan kasar secara lebih efisien dan mampu beradapatasi pada iklim di daerah bagian utara Jepang serta kemampuan adaptasi terhadap metoda pengembalaan di padangan (performan jantan : 145 cm tinggi dan 1 ton BB, performance betina tinggi : 130 cm dan 580 kg BB. 

Lain lagi halnya dengan sapi jenis Japanese polled merupakan sapi yang memiliki karakter lebih kuat dibanding Japanese black namun kualitas daging dan perlemakan yang rendah, adapun penampilan fisik untuk jantan mencapai tinggi 137 cm dengan BB 800 kg sedangkan sapi betina tinggi sekitar 122 cm dan BB 450 kg.

Persentase jenis sapi penyuplai daging di Jepang, Wagyu menempati urutan teratas sebanyak 43%, nomor dua dairy breed sebanyak 31%, nomor tiga cross breed sebanyak 24%, sedangkan yang lain hanya 2%. 

Harga karkas per kg di Jepang, karkas Wagyu menempati urutan teratas (termahal) yakni 1.500 yen per kg, nomor dua Cross breed yakni 1.100 yen per kg, sedangkan yang termurah dairy breed dengan harga 600 yen per kg.

Peningkatan Produksi Ternak 

Seperti dijelaskan diatas, Jepang memiliki sumber daya lahan yang terbatas dibanding banyak negara lainnya, dengan luasan sekitar 378 ribu km2 (Luas Indonesia 205% dari luasan Jepang). Populasi penduduk mencapai 127 juta dan terletak pada zona daerah beriklim sedang dan dingin serta merupakan daerah pegunungan, sehingga menjadi titik kritis dalam upaya untuk memajukan usaha pembibitan ternak dan meningkatkan kapasitas dalam pengembangan teknologi. 

Pengembangan usaha pembibitan ternak yang dilakukan melalui peningkatan kemampuan genetik ternak, sehingga dengan harapan dapat menghasilkan produk yang berkualitas tinggi dengan yang rendah. Inilah yang menjadi arah dalam pengembangan dunia peternakan di Jepang dewasa ini. Sehingga program peningkatan produktivitas ternak sangatlah penting. Pengertian peningkatan produktivitas ternak yaitu dapat meningkatkan pendapatan peternak dan menyuplai produk peternakan dengan stabil dan aman untuk masyarakat melalui peningkatan kualitas dan kuantitas produk.

1. Peningkatan Kualitas

a)    Perbandingan daging sapi yang berkualitas tinggi: 39.4% (1995) menjadi 48.1 % (2007)
b)    Fat (%) : 3,44 (1975) menjadi 3,99 (205)
c)    SNF(%): 8,18 (1975) menjadi 8,79 (2005)

Peningkatan kualitas ini memiliki dampak pada peternak yaitu dapat meningkatkan nilai tambah pada produk peternakan, dan dapat meningkatkan keuntungan pada usaha peternakan. Sedangkan pada tingkat konsumen dapat mengkonsumsi produk peternakan yang disesuaikan dengan kebutuhan.

2. Peningkatan kuantitas

a)    Penambahan berat badan/ hari untuk sapi potong 0,60 kg (1975) menjadi 0,73 kg (2005)
b)    Produksi susu/ekor untuk sapi perah dari 4,5 kg (1975) menjadi 7,9 kg (2005)

Tentunya peningkatan kuantitas inipun memberi keuntungan bagi peternak yaitu dapat menurunkan biaya produksi pada produk peternakan dan perbaikan pada usaha peternakan cadangkan bagi konsumen tentunya memberi jaminan suplai pada produk peternakan secara stabil dan dapat membelinya dengan harga yang rasional.

Teknologi Pakan 

Selain faktor genetik yang merupakan hasil dari proses yang begitu panjang, tentunya keunggulan genetik tersebut tidak akan tampil secara optimal ketika pakan sebagai faktor dominan diabaikan. Bahkan di Jepang pengelolaan peternakan dilakukan secara modern meskipun di tingkat peternak kecil, sangat familiar dengan teknologi mekanisasi.   

Pemanfaat lahan di Jepang terdiri dari 66% hutan, 12,6% lahan pertanian, 4,9% lahanuntuk bangunan, 3,6% wilayah air, 3,5% jalan dan 9% Iain2. Sedangkah pembagian lahan pertanian terdiri dari 38,1% pady field, 21,1% forage crops, 13% sayuran, gandum-ganduman 6,2%, buah 6% dan Iain2 15,5%.

Dengan pemanfaatan lahan sekitar 21% (901.500 ha) untuk tanaman pakan, dapat memproduksi TDN sebanyak 4.305 ton sedangkan kebutuhan mencapai 5.546 ton sehingga mampu memenuhi hingga 78% dari kebutuhan roughage berbeda halnya dengan bahan-bahan campuran konsentrat yang hampir 90% dipenuhi oleh import.

Terdapat tiga sistem pemeliharaan yang banyak ditemui di Negara Jepang

1. Dua puluh empat jam sapi berada di pengembalaan, dengan system rotasi paddock. Teduhan hanya pohon secara alami. Bahkan banyak peternak yang tidak menambahkan konsentrat pada ternaknya, namun mineral block disebarkan di pengembalaan guna mengantisipasi rendahnya unsur mikro pada rumput padangan. Sistem inipun terbagi menjadi 2 metoda yang banyak diterapkan oleh peternak di Jepang, yaitu :

1) Sistem rotasi dengan rata-rata luasan   pengembalaan   hanya berkisar 0,5 ha(grazing 3 bulan dan housing 5-6 bulan)

2)  Sistem tradisional continuous grazing seluas 2 ha ditempatkan beberapa ekor sapi berdasarkan daya tampung padang pengembalaannya (grazing 1 bulan danhousing 7-8 bulan).

Biaya produksi untuk menghasilkan calf pada metoda tradisional lebih tinggi dibanding dengan metoda rotasi, sehingga sekarang banyak peternak beralih pada system rotasi yang memanfaatkan solar electrical fence.

2. Dua puluh empat jam sapi berada di kandang, pada sistem ini tentunya kualitas permablingan akan lebih baik. Pada sistem ini pemberian pakan biasanya terdiri dari dua cara :

1)    Menggunakan complete feed, yang merupakan campuran dari silase, hay dan konsentrat, bahkan banyak peternak yang memfermentasi kembali complete feednya melalui penerapan teknologi silase.

2)    Pemberian hay / silase terpisah dengan konsentrat.  Namun dari kedua cara tersebut mineral blok senantiasa tersedia dikandang.

3. Sistem angon, kandang berada disisi padang pengembalaan, jika merasa kepanasan/kedinginan sapi dengan sendirinya kembali ke kandang.

Sumber :

Hesti Natalia, Perkembangan Teknologi Peternakan di negeri Sakura.  Infofeed Volume 2 No. 2 Juli 21012. Hal. 28-29

Sumber : Drh.Pudjiatmoko,PhD.2012.Perkembangan Teknologi Peternakan di Negeri Sakura.http://atanitokyo.blogspot.co.id/2012/08/perkembangan-teknologi-peternakan-di.html.Diakses pada tanggal 12 Januari 2017